Matematika Smp Perpangkatan Bentuk Aljabar Dengan Rujukan Segitiga Pascal
pada June 14, 2017
Untuk menuntaskan bentuk aljabar
kau sanggup menyelesaikannya dalam waktu singkat. Akan tetapi, bagaimana dengan bentuk aljabar
Tentu saja kau juga sanggup menguraikannya, meskipun akan memerlukan waktu yang lebih lama. Lalu bagaimana untuk memudahkan kita dalam penyelesaian bentuk aljabar
Maka dari itu disini akan di bahas bagaimana untuk penyelesaian
dengan gampang dan tanpa membutuhkan waktu yang lama. Dalam pembelajaran matematika ada tumpuan yang di sebut dengan Segitiga pascal. Lalu bagaimana Segitiga Pascal tersebut bekerja . mari kita simak klarifikasi di bawah ini .
Perhatikan Pola Segitiga Pascal Berikut :

Dari Pola Segitiga pascal di atas sanggup di tarik relasi dengan perpangkatan bentuk aljabar suku dua Sebagai Berikut :

Sebelumnya, kau telah mengetahui bahwa bentuk aljabar
sanggup diuraikan menjadi
. Jika koefisien-koefisiennya dibandingkan dengan baris ketiga tumpuan segitiga Pascal, kesudahannya niscaya sama, yakni 1, 2, 1. Ini berarti, bentuk aljabar
mengikuti tumpuan segitiga Pascal. Sekarang, perhatikan variabel pada bentuk
. Semakin ke kanan, pangkat a semakin berkurang. Sebaliknya, semakin ke kanan pangkat b semakin bertambah). Jadi, dengan memakai tumpuan segitiga Pascal dan hukum perpangkatan variabel, bentuk-bentuk perpangkatan suku dua
, dan seterusnya sanggup diuraikan sebagai
berikut:
dan seterusnya.
Perpangkatan bentuk aljabar
dengan n bilangan orisinil juga mengikuti
tumpuan segitiga Pascal. Akan tetapi, tanda setiap koefisiennya selalu berganti dari (+) ke (–), begitu seterusnya.
Perhatikan Contoh Berikut :
Untuk lebih jelasnya mari kita perhatikan Contoh soal beserta pembahasannya di bawah ini :
a.
b.
c.
d.
Penjelasan :
a.
b.
c.
d.
Perhatikan Pola Segitiga Pascal Berikut :
Dari Pola Segitiga pascal di atas sanggup di tarik relasi dengan perpangkatan bentuk aljabar suku dua Sebagai Berikut :
Sebelumnya, kau telah mengetahui bahwa bentuk aljabar
berikut:
Perpangkatan bentuk aljabar
tumpuan segitiga Pascal. Akan tetapi, tanda setiap koefisiennya selalu berganti dari (+) ke (–), begitu seterusnya.
Perhatikan Contoh Berikut :
a.
a.